Lagi, Jemaah Haji Bengkulu Meninggal

Lagi, Jemaah Haji Bengkulu Meninggal

Sore Ini Tawaf Wada\' \"warga BENGKULU, BE -  Innalillaahi Wainna Ilaihi Raajiun.  Berita duka kembali datang dari tanah suci Mekkah.   Satu lagi jemaah haji Bengkulu, tepatnya jemaah Kloter 5 dari Bengkulu Selatan, meninggal dunia.  Adalah H Lukman Engku Nan Elok Bin Damanhuri (74) warga Pino Raya Kelutum, Kabupaten Bengkulu Selatan, yang menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul  23.45 WAS, Kamis (9/10) di kamar hotel penginapan. Meninggalnya H. Lukman menambah jumlah jemaah Bengkulu yang meninggal dunia di Mekkah, setelah sebelumnya jemaah dari Kabupaten Kaur, H Bakri bin Tiansoy (80). Kakanwil Kemenag Provinsi Bengkulu, H Suardi Abbas, SH MH melalui Kasubag  Humas dan Informasi,  H Nopian Gustari MPdI mengatakan, saat ini    jenazah almarhum telah diserahkan ke panitia  untuk  dilakukan prosesi pemakamanya, sekaligus panitia melakukan persiapan laporan administrasi dalam kepengurusan  sertifikat kematiannya. Informasi yang disampaikan panitia haji, almarhum tidak mengalami sakit, namun diduga meninggal akibat kelelahan.  “Almarhum sudah melaksanakan semua rangkaian ibadah haji secara sempurna, dan sudah bersiap-siap menunggu jadwal  pulang ke tanah air,” tambah Kepala Kemenag BS, Drs Yasaroh Maksum, melalui Kasubag TU, Drs H Jasman MHi, kemarin. Sementara itu, saat BE mengunjungi rumah almarhum di Desa Pasar Pino, Pino Raya kemarin, di rumah duka sudah banyak warga yang berdatangan dan mengucapkan belasungkawa. Anak almarhum Ismatati (44), yang ditemani suami Yudi Unsu Dinata (45) terlihat tegar. Mereka masih sempat memberikan senyuman kepada tamu yang berdatangan, meskipun sedih mendengarkan orang tua mereka tidak akan kembali ke tanah air dan kumpul bersama  keluarga besar. Diceritakan Isma, sebelum berangkat, ayahnya itu memang sudah mengidap penyakit reumatik pada kakinya dan juga sudah sering sesak napas . Namun  karena semangatnya tinggi untuk menjalankan rukun Islam yang kelima, sakit dikakinya itu tidak dihiraukannya. “Bapak saya  sebelum berangkat memang sudah sakit-sakitan, tapi saat berangkat bapak sangat semangat dan gembira sekali,” ucap Isma. Meski sedih Isma dan dua orang saudaranya telah mengikhlaskan kepergian ayahnya tersebut. Dia memohon maaf kepada warga dan tetangga jika selama ini ada kesalahan orang tuanya itu dan mengharapkan do’a masyarakat agar ayahnya itu tenang di alam barza. “Kami ikhlas dengan telah meninggalnya bapak di Mekkah, kami minta do’a agar bapak  ditempatkan di tempat yang layak di sisi Allah SWT,” urainya sambil menahan tangis. Tawaf Wada\' Di sisi lain, saat ini jemaah haji asal Bengkulu tengah menunggu jadwal kepulangan.  Selain melakukan pengepakan barang dan sebagian masih ada yang berbelanja, jamaah haji sebagian memanfaatkan waktu untuk bersitirahat di hotel.  \"Jemaah masih ada yang berbelanja oleh-oleh, dan tas koper mereka saat ini sudah penuh,\" kata Nopian Gustari. Bila tidak ada kendala, tas koper jemaah Kloter 4 sudah dikirim ke Jeddah dan rencananya Sabtu (11/10) seluruh barang  pagi itu  sudah mulai penimbangan.   Sedangkan  koper jemaah Kloter 5 akan ditimbang pada Minggu dan keesokanya dilanjutkan pada Kloter 6. Mulai hari Sabtu sore (hari ini, red) jemaah Kloter 4 akan melakukan tawaf wada\' atau tawaf perpisahan.  Dan pada malam harinya  tidak ada aktivitas lain.   Jemaah hanya  menunggu  proses pemberangkatan  ke Jeddah.   Dijadwalkan pada pukul 05.35 WAS, 13 Oktober, jemaah akan diterbangkan dari Jeddah ke  tanah air, dan akan disusul  kloter Embarkasi Padang selanjutnya. Sementara itu, kondisi jemaah haji Kloter 6  atas nama H Mustafa  dari Kabupaten Bengkulu Tengah, sampai saat ini masih dirawat intensif.  Jika tidak ada perubahan kesehatannya, maka ia akan ditinggalkan hingga kondisinya benar-benar membaik. (247/369)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: